Puisi Tri Wahyuni, “Hujan Pojok” dan “Satu Dua Cerita Bocah”

Hujan Pojok

 

Malam ini

Hujan benar benar membasahi kota

Masih sempat menguyur aspal

Yang dibangun aparat pemerintah

 

Jam matahari sudah tak berlaku

Matahari sedang tunduk

Digantikan sinar bulan

Yang juga suram direnggut awan hitam

 

Suasana kota pojok Yogya

Terasa lebih lengang

Warga asyik bercengkerama di dalam rumah

Mungkin sudah memainkan selimut

Toh, kali ini pun sangat dingin

 

Mobil motor masih menghidupkan lampunya

Sekujur tubuh pengendara mungkin kedinginan

Hujan yang tidak diharapkan

Membasahi suasana hati

Kian membeku

 

Hujan tak mungkin tanpa makna

Semua berkah ketika tetesan deras dan tidaknya

Karena tontonan akan bubar

Dan besok pagi bapak petani lebih riang

Tanpa harus menyiram tanamannya~

 

Lendah,  14 Oktober 2017

 

“Satu Dua Cerita Bocah”

Dua anak

Satu terlihat lebih berkulit kuning

Kedua terlihat kehitaman berambut pendek

Satu dan dua mereka adalah satu

Dua lagi insan dengan orang yang pernah menghidupinya

Satu alasan ketika akhirnya mereka memusnahkan ikatan

Tiga mungkin ada selipan pihak lain yang menyusup

Meluluhlantakkan belaian dari dua tangan

Yang seharusnya masih dirasakan di usia belia

 

Dua pejantan sekisar bocah esde

Berbonceng tanpa lupa berbelok dengan mengerem agak keras

Mereka diakui tangguh

Dengan kenakalan yang relatif menjengkelkan

Dua insan yang aku bicarakan tadi

Telah mempunyai satu-satu gantungan hidup masing masing

Mengubah seratus delapan puluh derajat kehidupan mereka sendiri

Tanpa mereka memikirkan dua pejantan superhero-nya

Yang harus hidup dan hidup dibawah renungan

Tinggal di antara kedua pihak itu sakit

Betapa hancurnya hati kedua pejantan itu

Tumbuh sewajarnya dengan hati yang lebih tangguh

Dan asal kalian tahu

Hanya satu yang mereka impikan

Kembali menyatukan rindu

Dalam senja yang sempurna

Bersama keluarga yang utuh ~

 

Lendah,13 10 17

Tri Wahyuni, XI IPS-3, pernah memublikasikan puisinya di website ini pada 13 Agustus 2017, 19 September 2019, dan 29 September 2017.  Alhamdulillah, kali ini dia terus berkarya, dan SEKARANG kita bisa menikmati lagi dua buah puisinya yang sangat menawan hati.

Kini dia adalah siswa SMA Negeri 1 Lendah, Kelas XI IPS-3, dengan Nomor Induk Sekolah 5453, dan Nomor Induk Siswa Nasional 0012147590. Ayahnya bernama: Wangsit, Ibunya bernama Sumirah. Alamat tempat tinggalnya adalah: Dusun Tubin, Sidorejo, Lendah, Kulon Progo 55663. Seorang siswi yang memiliki selera jiwa puitis. Dia pernah membawakan puisi-puisinya pada acara Wisuda Siswa Kelas XII Tahun Pelajaran 2016/2017 di Balai Desa Jatirejo, Lendah, Kulon Progo. Mendapatkan aplaus yang bagus dari audiens saat itu. Kita tunggu karya-karya berikutnya dari Tri Wahyuni, siswi kelas XI IPS-3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*