Mari Berinovasi

Bicara soal inovasi, hal yang kerap terlintas adalah upaya yang melibatkan teknologi tinggi dengan rentetan kerumitan dan beban biaya. Padahal, inovasi juga bisa berangkat dari ide sederhana yang dipicu kejelian mencermati kebiasaan atau keadaan di sekeliling.

Misalnya, pernah disampaikan beberapa pihak, jok mobil Eropa dulunya ada yang menggunakan sabut kelapa. Sabut kelapa di masa lalu sering digunakan untuk mencuci piring. Namun, kita bisa melihat, sekarang fungsi sabut kelapa sudah tergantikan busa -produk berbasis bahan kimia- yang sebagian masih harus dipenuhi dari impor. Padahal, Indonesia adalah negeri dengan banyak nyiur melambai.

Negeri kita kaya pohon kelapa. Namun, mengapa tidak kembali mencoba memanfaatkan sabut kelapa untuk menjalankan fungsi berbagai peruntukan? Sebuah upaya, yang selain bisa mengurangi impor, juga dapat meningkatkan nilai tambah komoditas dan ikut memakmurkan masyarakat.

Kekuatan sabut kelapa -yang melindungi tempurung dan buahnya- bisa memantik ide untuk memanfaatkan kekuatan sabut kelapa sebagai penahan benturan. Namun, berbagai ide dan inovasi itu harus diperkuat penelitian lanjutan demi menjamin aspek keamanan dan keselamatan bagi penggunanya.
Akan tetapi, setidaknya, inovasi bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dengan kata lain, IKM pun bisa berinovasi.

Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia terbilang besar. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 62 juta usaha. Puluhan juta UMKM tersebut tentu bergerak di banyak bidang usaha, termasuk perdagangan dan kegiatan pengolahan yang bernilai tambah. IKM menjadi bagian dari mereka yang bergerak untuk meningkatkan nilai tambah tersebut.

Merujuk catatan Kementerian Perindustrian, jumlah IKM di Indonesia terus meningkat dari 3,68 juta unit pada 2015 menjadi 4,41 juta pada 2016. Pada triwulan II-2017, jumlah IKM di Tanah Air sekitar 4,59 juta unit. Mari kita membayangkan kalau jutaan IKM ini berinovasi. Tentu akan berdampak cukup signifikan bagi Indonesia.

Sering disampaikan, UMKM atau IKM memiliki banyak masalah. Akan tetapi, bisa dimaknai juga, masalah memiliki dua sisi, yakni tantangan dan peluang. Semakin banyak masalah, maka bisa dimaknai, semakin banyak cara yang diperlukan untuk berkreasi dan mengatasi masalah itu.

Sikap positif akan menentukan kemampuan menghadapi beragam tantangan. Ada potensi inovasi yang bisa muncul untuk menjawab setiap masalah yang dihadapi. Mari terus berinovasi.

Referensi:

C ANTO SAPTOWALYONO