Mari Persiapkan Diri, Agar Tidak Menganggur!

Tingkat pengangguran terbuka secara keseluruhan surut dalam setahun terakhir. Sebanyak 7 juta orang menganggur per Agustus 2018, berkurang 40.000 dari Agustus 2017.

Namun, jumlah pengangguran terbuka di desa naik karena pekerja di sektor pertanian berkurang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2018 sebesar 5,34 persen. Angka ini lebih rendah dari Agustus 2017 yang sebesar 5,5 persen.

Tingkat pengangguran terbuka di kota turun dari 6,79 persen pada Agustus 2017 menjadi 6,45 persen pada Agustus 2018.  Di perdesaan, tingkat pengangguran terbuka naik dari 4,01 persen pada Agustus 2017 menjadi 4,04 persen pada Agustus 2018.

Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anton J Supit mengatakan, langkah mendorong investasi yang menyerap tenaga kerja merupakan salah satu cara mengurangi penganggur.

“Sehubungan dengan itu, pemerintah harus terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk menjaga konsistensi regulasi. Apalagi, kepastian berusaha adalah hal yang sangat penting bagi dunia bisnis,” kata Anton yang dimintai tanggapan perihal data ketenagakerjaan yang dirilis BPS, Senin (5/11/2018), di Jakarta.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, secara kumulatif serapan tenaga kerja pada periode Januari-September 2018 sebanyak 704.813 orang. Jumlah itu terinci atas 327.206 orang terserap di proyek penanaman modal dalam negeri dan 377.607 orang di proyek penanaman modal asing.

Anton mengatakan, optimalisasi program vokasi juga dibutuhkan dalam penyediaan tenaga kerja dengan kompetensi yang diperlukan dunia kerja atau industri. “Dua pilar utama di vokasi adalah pendidikan dan industri,” katanya.
Menurut Anton, harus ada koordinasi kuat dalam penyiapan sumber daya manusia industri. Koordinasi mesti melibatkan buruh, pengusaha, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

Kebutuhan tenaga kerja dengan kompetensi tertentu juga dipaparkan International Candidate Manager Robert Walters Indonesia -perusahaan konsultan rekrutmen tenaga kerja- Raynaldi Inaray, Senin. Kebutuhan perusahaan internasional dan nasional tersebut kerap kali tak terpenuhi. Secara spesifik, permintaan talenta tersebut di bidang teknologi informasi.

“Karena sektor ekonomi digital tergolong baru berkembang, maka ketersediaan talenta ahli di pasar lokal terbatas. Pekerja lokal bidang teknologi sudah banyak bekerja di luar negeri. Ketika kembali ke tanah air, keahlian mereka bisa ditransfer kepada pekerja lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro menyebutkan, pada 2019, dengan target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, maka tingkat pengangguran terbuka diproyeksikan turun di rentang 4,8-5,2 persen.

Perubahan struktur
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, peningkatan tingkat pengangguran terbuka di desa akibat struktur pekerjaan, terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang semakin berkurang. Pada periode Agustus 2017-Agustus 2018, penduduk yang bekerja di sektor tersebut berkurang sekitar 220.000 orang.

“Kondisi itu juga dipengaruhi situasi transformasi ekonomi menuju revolusi 4.0 yang menyasar angkatan kerja muda,” katanya.

Suhariyanto mengingatkan, perubahan struktur pekerjaan di sektor pertanian dapat membebani struktur ekonomi Indonesia. Sebab, efek berganda sektor pertanian cukup besar, terutama ke lapangan kerja, ekspor komoditas, dan kebutuhan dalam negeri.

Berdasarkan provinsi, lanjut Suhariyanto, tingkat pengangguran terbuka tertinggi ada di provinsi Banten, yakni 8,52 persen. “Tingkat pengangguran terbuka di Banten yang tinggi karena banyak pekerja dari desa yang tidak terserap,” katanya.

BPS mendefinisikan pengangguran terbuka adalah mereka yang tidak bekerja, tetapi berharap mendapatkan pekerjaan. Pengangguran terbuka ini mencakup mereka yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia Andy William Sinaga berpendapat, program dana desa untuk padat karya dan program percepatan pembangunan infrastruktur dapat ikut menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

“Proyek percepatan percepatan infrastruktur banyak menyerap tenaga kerja muda. Pemerintah harus memikirkan langkah selanjutnya. Apabila proyek percepatan infrastruktur ini selesai, para pekerja ini hendak ke mana lagi?” kata Andy.

Referensi:

Karina Isna Irawan/C Anto Saptowalyono/Mediana
Koran Kompas, 6 November 2018