Peringatan Hari Pramuka 2019, Berjalan Meriah di SMAN 1 Lendah

Bukan  saja berjalan meriah, Hari Pramuka Tahun 2019 juga diperingati secara hikmat di SMA Negeri 1 Lendah.

Kegiatan hari itu (14/8) dibuka dengan Upacara Bendera oleh peserta didik dan pendidik  yang semuanya mengenakan seragam Pramuka.

Ibu Harwiyati, S.Pd  bertindak selaku Pembina Upacara, membacakan teks Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Bapak Budi Waseso, yang antara lain di dalamnya menekankan agar generasi muda Indonesia turut aktif memberantas penyalahgunaan Narkoba dan turut aktif menanggulangi kebakaran hutan di bergai tempat tanah air tercinta.

Berikut foto-foto yang  berkaitan dengan kegiatan tersebut.

Mengenal Lebih Jauh Pramuka

Gerakan kepanduan ini pertama kali dikenalkan oleh Robert Stephenson Smyth Baden Powell. Lambat laun, gerakan ini berkembang sampai Nusantara.

Di Tanah Air, gerakannya tersebar menjadi beberapa generasi. Salah satu yang terkenal adalah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).

Gerakan kepanduan ini didirikan oleh Dr Moewardi pada 13 September 1930.

Selain KBI, ada pula Pandu Rakyat, Pandu Kristen Indonesia, Pandu Ansor dan Hisbul Wathon dari Muhammadiyah.

Dengan berjalannya waktu, seluruh gerakan kepanduan yang ada dilebur menjadi satu di bawah nama Pandu Rakyat Indonesia oleh Menteri P dan K saat itu, yakni Ki Hadjar Dewantara.

Langkah ini pun dipertegas dengan keluarnya Kepres No 238 Tahun 1961.

Pramuka itu sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, dengan artian Gerak Rakyat Muda.

Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka dilantik pada 14 Agustus 1961, dan hingga kini diperingati sebagai hari jadi Gerakan Pramuka.

Tunas Kelapa dijadikan sebagai lambangnya. Apa artinya?

Tunas Kepala melambangkan setiap anggota Pramuka merupakan tunas bangsa Indonesia yang harus dapat mengharumkan nama Tanah Air.

Tunas kelapa mampu bertahan di setiap kondisi, dengan artian bahwa setiap anggota Pramuka harus bisa menghadapi segala tantangan guna mengabdi pada bangsa Indonesia.

Perihal tempat tumbuh, tunas kelapa dapat berkembang di mana saja, sehingga menjadi lambang setiap anggota mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Jika tumbuh, pohon kelapa akan tumbuh tinggi menjulang, bahkan menjadi pohon tertinggi. Hal ini menunjukkan, setiap anggota Pramuka mempunyai cita-cita tinggi dan tetap dapat tegak berdiri.

Akar pohon kelapa menujam kuat di tanah, mempunyai arti setiap anggotanya berpegang pada keyakinan yang kuat untuk menggapai cita-citanya.

Pohon kelapa sendiri bermanfaat dari akar sampai ujung atasnya. Ini berarti, setiap anggota Pramuka merupakan manusia yang berguna bagi bangsa.

Selain tunas kelapa yang dijadikan sebagai lambang, gerakan pramuka tidak dapat dilepaskan dengan pemakaian sandi-sandi. Beberapa sandi yang biasanya digunakan yakni sandi morse, sandi semaphore, sandi rumput, sandi A-Z, dan sandi angka.

Sandi Morse ditemukan oleh Samuel F. B. Morse dan Alfred Vail di tahun 1835 silam.  Kode yang digunakan yaitu setiap huruf dan angka diganti dengan titik dan garis berbeda-beda.

Di zaman dahulu, kode morse disampaikan memakai alat khusus dan dikirim dengan teknologi radio CW. Para anggota pramuka biasanya menggunakan sandi ini dengan memakai senter atau peluit pramuka.

Tanda titik dapat dilakukan dengan meniup peluit berdurasi pendek, sementara garis dilakukan dengan peluit berdurasi agak panjang.

Kode atau sandi Semaphore ini dapat dilakukan dengan menggunakan bendera, kayu, dayung, atau tangan sendiri.

Zaman dahulu, sandi ini digunakan dalam perang sipil di Amerika Serikat.

Orang yang bertugas memberikan kode, biasanya berada di tempat yang lebih tinggi.

Kode Semaphore dipakai dalam Pramuka, setiap huruf dan angka diwakili dengan sudut-sudut khusus yang telah disepakati.

Pada Sandi Rumput, kode ini sama dengan kode morse. Tapi, penggunaan titik dalam kode morse diganti dengan rumput kecil atau notasi “^”, sementara penggunaan garis dalam kode morse diganti rumput besar “/\”. Pemisahan antar huruf menggunakan tanda “__”, pemisahan antar kata enggunakan spasi, sehingga, sandi rumput merupakan bentuk lain dari sandi morse.

Sandi A-Z dan sandi angka menjadi kode yang dianggap paling mudah. Dalam sandi A-Z, hanya perlu membalikkan alphabet A dengan Z, B dengan U, dan seterusnya, sedangkan pada sandi angka hanya perlu mengganti huruf A dengan 0, B dengan 1, dan seterusnya.

Pewarta & Editor : Esti Rejeki.