Pembagian Generasi dan Ciri Khas Mereka dalam Berekspresi

Pandangan “generasi yang sekarang tak sebaik generasi sebelumnya” selalu muncul di pikiran para generasi yang lebih tua. Itu sudah klise.

Sama halnya yang terjadi sekarang ini, generasi Y atau milenial memiliki sebuah stigma negatif dari generasi X dan baby boomers.

Generasi X dan baby boomers menganggap generasi milenial itu narsis, semaunya sendiri, dan tidak sabaran.

Terkadang juga generasi milenial dipandang sebagai generasi yang manja dan bergantung kepada teknologi.

Sebenarnya setiap generasi memiliki karakteristik sendiri dan tentunya mereka memiliki cara yang berbeda dalam berekspresi.

Mari kita jabarkan satu per satu.

Menurut William Strauss dan Neil Howe, sejarawan yang meneliti mengenai teori generasi, dalam seratus tahun terakhir, terdapat lima generasi yang ada.

Pertama adalah generasi baby boomers. Karakteristik dari generasi yang lahir antara tahun 1943-1960 ini adalah mandiri, berdikari, dan idealis.

Hal ini karena para baby boomers lahir setelah masa perang dan masih memerlukan penataan ulang kehidupan.

Dengan latar belakang itu, baby boomers merupakan pekerja keras yang memperjuangkan kesejahteraan keluarga.

Tak heran penghasilan mereka banyak dihabiskan untuk membeli tanah, rumah, kendaraan, dan menabung demi warisan bagi keturunannya.

Generasi selanjutnya adalah generasi X yang lahir antara tahun 1961-1981.

Generasi yang lahir dari baby boomers ini memiliki pemikiran yang lebih maju.

Dengan Karakteristik yang mandiri, berpikiran luas, berekspektasi kerja tinggi, dan mulai memiliki jiwa pengusaha, generasi ini mulai memikirkan cara untuk memulai usaha dan menikmati hari tua.

Meski masih bekerja untuk menyejahterakan keluarga, pengeluaran generasi X sudah mulai dibagi untuk modal usaha, biaya sekolah anak, beli kendaraan, dan beli properti.

Generasi ini juga sudah mulai sadar tentang pentingnya dana pensiun, jadi mereka mempersiapkan tabungan untuk masa tuanya.

Generasi ketiga adalah generasi Y atau biasa disebut milenial. Lahir antara tahun 1982-1994 bertepatan dengan gencarnya perkembangan teknologi komunikasi membuat generasi ini akrab dengan yang namanya internet, email, dan short message service (SMS).

Saat generasi milenial menginjak remaja, media sosial seperti Friendster, Facebook, My Space, dan Twitter mulai muncul.

Dengan demikian, membuat karakter generasi Y ini terbentuk menjadi realistis, penuh keinginan, percaya diri yang tinggi, suka dengan perbedaan, serta memiliki toleransi yang tinggi.

Tak heran, dengan karakteristiknya dan didukung kemajuan teknologi, para milenial gencar mencari pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi. Generasi ini juga banyak yang memilih mendirikan bisnis sendiri untuk mendapatkan keuntungan yang besar (jiwa kewirausahaan / entrepreneurship tinggi).

Uang yang didapatkan digunakan untuk membeli gadget tercanggih, kendaraan, mendirikan bisnis, traveling, dan bersosialisasi dengan nongkrong di kafe.

Meski memiliki pengeluaran yang cukup besar, generasi ini sudah mulai memikirkan untuk mencicil kredit pemilikan rumah (KPR) untuk bisa mempunyai rumah yang bias mereka huni bersama keluarga di masa depan. 

Selanjutnya adalah generasi Z yang lahir antara tahun 1995-2010. Generasi ini lahir pada masa dimana teknologi sudah sangat akrab dengan masyarakat.

Kedekatan mereka dengan teknologi membentuk karakteristik yang lagi-lagi berbeda dengan generasi sebelumnya.

Karakteristik dari generasi Z adalah konsumtif, inovatif, bergantung pada teknologi, dan mementingkan popularitas di media sosial.

Maka, tak heran jika generasi ini menggunakan uang mereka untuk membeli gadget, tren fashion terkini, makan dan nongkrong di kafe-kafe terbaru yang instagramable, serta traveling.

Namun, generasi yang sekarang mulai memasuki usia remaja ini tidak kalah dalam urusan perencanaan untuk membuat usaha sendiri.

Terakhir adalah generasi Alpha yang lahir pada 2011-sekarang.

Di zaman dengan teknologi serba canggih sekarang ini, sudah bisa dipastikan sejak usia dini atau balita generasi ini sudah diperkenalkan dengan teknologi dan gadget.

Selain itu, generasi A mendapatkan pendidikan yang terbaik dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Ini dikarenakan orangtua sudah menyekolahkan mereka lebih cepat dan belajar banyak hal sejak dini.

Setiap generasi mempunyai karakter tersendiri yang menjadi pembeda.

 

Referensi:

biz.kompas